Senin, 02 Mei 2011
Senin, 11 April 2011
Selasa, 29 Maret 2011
KeLiNcI
▓▓▓▓▓▓▓▓██████▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓████▓▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓▓█░░░░░░█▓▓▓▓▓▓▓▓█░░░░█▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░█▓▓▓▓▓▓█░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░█▓▓▓▓█░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░█▓▓█░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░█▓▓█░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░█▓█░░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░█▓█░░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░██░░░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓▓██░░░░░░█████░░░░░░███▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓██░░░░░░░░░░░░░░░███▓▓▓▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓██░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░█▓▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓██░░░░░░██░░░░░░░░░░░░░░█▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓█░░░░░░████░░░░░░░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓█░░░░░░████░░░░████░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓█░░░░░░░██░░░░░░░░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓█░░░░░██░░░░░░░░░░██░░░░░█▓▓▓▓ ▓▓▓▓██░░░░░██░░░░░░░░██░░░░░█▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓██░░░░░░█████████░░░░░█▓▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓▓██░░░░░░░░░░░░░░░░██▓▓▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓▓▓▓████░░░░░░░░░███▓▓▓▓▓▓▓▓▓ ▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓█████████▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓ |
Kamis, 24 Maret 2011
Hancur Sesaat
telah lama kita bangun
hubungan persahabatan kita
apa yang kita lakukan sudah di kenang menjadi memori
tak disangka hari ini kau menghancurkannya
hanya karna satu kalimat
"sudah akhiri saja"
kau mengkhianati janji pertama kali
bertemu
janji menjadi sahabat sehidup semati
hubungan persahabatan kita
apa yang kita lakukan sudah di kenang menjadi memori
tak disangka hari ini kau menghancurkannya
hanya karna satu kalimat
"sudah akhiri saja"
kau mengkhianati janji pertama kali
bertemu
janji menjadi sahabat sehidup semati
Sebuah Isyarat
awan hitam
langit pun mendung tak cukupkah menjadi sebuah isyarat
tuhan yang telah marah
bencana yang telah meninpa dunia ini
adalah bukti namun tak cukupkah bukti ini
alam hanya saksi biksu
pertanda bahwa tuhan mu marah
terhadap manusia yang ingkar pada nya
dengan apa apa yang telah ia berikan pada kalian
jika kalian masih tetap ego
tungulah pembalasan dari tuhanmu
Selasa, 22 Maret 2011
Guru
Dikala Matahari Terbit
Kau Bergegas Pergi Dari Kediamanmu
Pergi Kesekolah Pergi Ke Kelas
Yang Juga Kau Sebut Sebagai
Ruang Pencarian Ilmu
Ruang Yang Selalu Terisi Dengan Seyum Canda Tawa Para Murid Mu
Yang Meyayangi Mu Mecintaimu
Tak Perduli Rintangan Apa Yang Kan Menghadang Mu Nanti Di Perjalanan
Kau Tetap Berjalan
Semua Demi Kami Untuk Mengajar Kami
Kami Tahu Dan Kau Juga Tahu
Bahwa Kami Selalu Membuat mu Kecewa Dan Marah
Namun Tidak Ada Cacian Yang Kau Katakan
Terhadap Kami
Hanya Sebuah Nasihat Yang Kan Kami Kenang
Meski Ku Sudah Meninggalkan Mu
Kau Tetap Menjadi Bagian Dari Hidup Kami
~Terimakasih Wahai Guru Atas Jasa Mu Yang Mulia~
Kau Bergegas Pergi Dari Kediamanmu
Pergi Kesekolah Pergi Ke Kelas
Yang Juga Kau Sebut Sebagai
Ruang Pencarian Ilmu
Ruang Yang Selalu Terisi Dengan Seyum Canda Tawa Para Murid Mu
Yang Meyayangi Mu Mecintaimu
Tak Perduli Rintangan Apa Yang Kan Menghadang Mu Nanti Di Perjalanan
Kau Tetap Berjalan
Semua Demi Kami Untuk Mengajar Kami
Kami Tahu Dan Kau Juga Tahu
Bahwa Kami Selalu Membuat mu Kecewa Dan Marah
Namun Tidak Ada Cacian Yang Kau Katakan
Terhadap Kami
Hanya Sebuah Nasihat Yang Kan Kami Kenang
Meski Ku Sudah Meninggalkan Mu
Kau Tetap Menjadi Bagian Dari Hidup Kami
~Terimakasih Wahai Guru Atas Jasa Mu Yang Mulia~
Jumat, 18 Maret 2011
Patah Hati
Hidup adakah artinya???
berdiri di tepi karang..
menunggu matahari fajar..
Merah kilaunya..
bermakna dalam..
Ombak mengikis karang..
serpihan air laut berterbangan..
Aku hanya bisa diam..
saat kusadari aku kesepian..
Hanya alam yang menemani..
ku berbicara pada hujan..
Ku bersandar pada pepohonan..
mungkin aku hanya sendirian..
Tak ada malaikat dihatiku..
Mereka sudah pergi jauh..
Jauh dari hidupku..
Semua hanya dunia palsu..
Mengapa??
Mengapa Langit tak mendengar??
saat aku hanya bisa terdiam kesepian..
mengapa tak kau tolong aku yang menderita??
Percuma aku bertanya..
karena kau tak akan menjawab..
Hidup dan matiku juga kau tak pedulikan..
Buat apa aku ada..
berdiri di tepi karang..
menunggu matahari fajar..
Merah kilaunya..
bermakna dalam..
Ombak mengikis karang..
serpihan air laut berterbangan..
Aku hanya bisa diam..
saat kusadari aku kesepian..
Hanya alam yang menemani..
ku berbicara pada hujan..
Ku bersandar pada pepohonan..
mungkin aku hanya sendirian..
Tak ada malaikat dihatiku..
Mereka sudah pergi jauh..
Jauh dari hidupku..
Semua hanya dunia palsu..
Mengapa??
Mengapa Langit tak mendengar??
saat aku hanya bisa terdiam kesepian..
mengapa tak kau tolong aku yang menderita??
Percuma aku bertanya..
karena kau tak akan menjawab..
Hidup dan matiku juga kau tak pedulikan..
Buat apa aku ada..
Adakah Pernah
Masih ku ingat kelam senja kemarin,
Masih ku rasa kata-kata penuh makna.
Masih ku dengar derap langkahu menuju api kehambaan tipu.
Ada pernah….
Air mata mengalir jatuh ke bumi
tanpa bisa dihentikan…
Ada kah engkau pernah membayangkan???????
Seberapa jauh jalan yang akan ditempuh.
Seberapa lama waktu yang telah berlalu
Seberapa banyak cerita dan cinta adalah berlalu tanpa peduli
Seberapa banyak kesempatan yang telah terbuang
Ada kah pernah engkau berfikir.
Betapa tabahnya hati ibunda…….
tanpa pedulikan teriknya sinar matahari.
Ada kah pernah….
Betapa pun luasnya samudera membentang
gulungan ombah pasti datang.
Seiring langkah gontai yang akan diayunkan
tersisa seberkas arus tuk kembali
Ananda dunia ini bersahaja
tak peduli hirup pikuk
terkadang culas penuh tipu daya
Yahhhhhh
Ada kah perhah.
Masih ku rasa kata-kata penuh makna.
Masih ku dengar derap langkahu menuju api kehambaan tipu.
Ada pernah….
Air mata mengalir jatuh ke bumi
tanpa bisa dihentikan…
Ada kah engkau pernah membayangkan???????
Seberapa jauh jalan yang akan ditempuh.
Seberapa lama waktu yang telah berlalu
Seberapa banyak cerita dan cinta adalah berlalu tanpa peduli
Seberapa banyak kesempatan yang telah terbuang
Ada kah pernah engkau berfikir.
Betapa tabahnya hati ibunda…….
tanpa pedulikan teriknya sinar matahari.
Ada kah pernah….
Betapa pun luasnya samudera membentang
gulungan ombah pasti datang.
Seiring langkah gontai yang akan diayunkan
tersisa seberkas arus tuk kembali
Ananda dunia ini bersahaja
tak peduli hirup pikuk
terkadang culas penuh tipu daya
Yahhhhhh
Ada kah perhah.
Kenangan dan Kenyataan
Terdiam merenung sendu
Ku bersenandung rindu
Terbayang perjalanan waktu
Sebuah kisah masa lalu
Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lage penghibur lara
Tiada lage damai dalam jiwa
Hanya ada Bintang penuh derita
Hanya ada Langit yang kian terluka
Seakan hendak berkata
Inilah nafas Kehidupanku
Senyuman pun kian membeku
Dalam dinginnya gelap hitam malam
Tangisan pun kian melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Inilah jejak yang harus kutempuh
Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu
Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi
Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi
Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam
Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju
Hanya ada satu jawaban hati
Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati
Ku bersenandung rindu
Terbayang perjalanan waktu
Sebuah kisah masa lalu
Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lage penghibur lara
Tiada lage damai dalam jiwa
Hanya ada Bintang penuh derita
Hanya ada Langit yang kian terluka
Seakan hendak berkata
Inilah nafas Kehidupanku
Senyuman pun kian membeku
Dalam dinginnya gelap hitam malam
Tangisan pun kian melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Inilah jejak yang harus kutempuh
Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu
Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi
Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi
Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam
Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju
Hanya ada satu jawaban hati
Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati
Hatiku
aku tak peduli seberapa besar maupun kecilnya
rasa bencimu padaku. . .
dan aku tidak memintamu untuk tidak membenciku. . .
tapi aku peduli seberapa besar maupun kecil
rasa sayangmu padaku. . .
jika memang dirimu menginginkan diriku
dekat denganmu
selalu mendampingimu, selalu di sisimu. . .
aku akan selalu senantiasa bersamamu. . .
akan tetapi jika dirimu tidak menginginkan diriku
untuk selalu di dekatmu. . .
aku akan dengan ikhlas hati melepas dirimu. . .
karena aku tidak mau kehadiranku
membuatmu menjadi tidak nyaman dan merasa risih. . .
rasa bencimu padaku. . .
dan aku tidak memintamu untuk tidak membenciku. . .
tapi aku peduli seberapa besar maupun kecil
rasa sayangmu padaku. . .
jika memang dirimu menginginkan diriku
dekat denganmu
selalu mendampingimu, selalu di sisimu. . .
aku akan selalu senantiasa bersamamu. . .
akan tetapi jika dirimu tidak menginginkan diriku
untuk selalu di dekatmu. . .
aku akan dengan ikhlas hati melepas dirimu. . .
karena aku tidak mau kehadiranku
membuatmu menjadi tidak nyaman dan merasa risih. . .
Gores Rindu
lara hitam menikam kalbu
perih tersayat dalam pilu
diam dan bisu
hanya trgumam lirih bisik dalam detak suara
Rindu..
tarian angin menghempas getaran jiwa
beradu dalam ores rindu sang dilema
sakit…pedih,
siapa peduli risauku?
bahkan deru ombak lari tak sanggup
pecahkan karang luka dalam derita
sanggupkah pupuskan asa, dalam rindu membelai jiwa
sanggupkah torehkan cahaya dalam gelap, menanti lentera
sanggupkah? diam seribu bahasa….
perih tersayat dalam pilu
diam dan bisu
hanya trgumam lirih bisik dalam detak suara
Rindu..
tarian angin menghempas getaran jiwa
beradu dalam ores rindu sang dilema
sakit…pedih,
siapa peduli risauku?
bahkan deru ombak lari tak sanggup
pecahkan karang luka dalam derita
sanggupkah pupuskan asa, dalam rindu membelai jiwa
sanggupkah torehkan cahaya dalam gelap, menanti lentera
sanggupkah? diam seribu bahasa….
Dalam Cinta Sang Fajar
Aku terpesona
Engkaukah itu?
Ah …tidak seperti biasa?
Sebab dulu dirimu putih…
Sebab dirimu dulu begitu lembut….
Sebab dirimu dulu begitu sunyi…
Bukan kah engkau telah mengatakan?
Aku adalah kedamian
Aku adalah adalah kecerahan
Aku adalah kelembutan
Aku adalah kesunyian
Tetapi
Aku tetap terpesona
Walau dirimu telah berubah
Walau dirimu telah berganti
Melalui pagi yang cerah
Dalam dekapan cinta sang fajar
Engkaukah itu?
Ah …tidak seperti biasa?
Sebab dulu dirimu putih…
Sebab dirimu dulu begitu lembut….
Sebab dirimu dulu begitu sunyi…
Bukan kah engkau telah mengatakan?
Aku adalah kedamian
Aku adalah adalah kecerahan
Aku adalah kelembutan
Aku adalah kesunyian
Tetapi
Aku tetap terpesona
Walau dirimu telah berubah
Walau dirimu telah berganti
Melalui pagi yang cerah
Dalam dekapan cinta sang fajar
CINTA YANG TAKKAN KEMBALI
KETIKA CINTA ITU TUMBUH DIBENAKKU
DAN KETIKA KATA HATI MULAI MENGEMA
KURASAKAN BETAPA BERARTINYA DIRIMU
KAU ADALAH KEHIDUPANKU
DETIK-DETIK TERUS BERLALU
KINI KAU JADI MILIKKU
NAMUN KENAPA SAAT KAU JADI MILIKKU
KAU BERUBAH MENJADI APA YANG TAK KUHARAPKAN
BETAPA SAKIT HATIKU MELIHAT KAU BERPALING
KUKIRA KAU TULUS MENYAYANGIKU
TERNYATA KAU HANYA MENJADIKANKU
SEBAGAI SESEORANG YANG MENGISI HARI-HARIMU
AKU TAK MENYANGKA KAU BEGITU SADIS
AKU PUN MENINGGALKANMU TUK SELAMANYA
TAPI KENAPA AKU SULIT MELUPAKANMU
JUJUR AKU MASIH MENGHARAPKANMU
TAPI SAAT AKU MENEMUKAN PENGGANTIMU
KENAPA KAU MALAH MENGEJARKU
SAAT KAU MENGATAKAN INGIN KEMBALI
AKU TAK INGIN KEMBALI
BIARLAH MASA LALU PERGI
KINI AKU MEMPUNYAI ORANG YANG KUCINTA
PENGGANTI YANG MENCINTAIKU APA ADANYA
LUPAKAN AKU UNTUK SELAMANYA
JANGAN KAU KEJAR CINTA YANG TELAH HILANG DARIMU
KARENA CINTA YANG KAU SAKITI ITU TELAH PERGI
PERGI MENINGGALKAN CINTA YANG LAMA
MEMBANGUN KEHIDUPANNYA SENDIRI
DAN KETIKA KATA HATI MULAI MENGEMA
KURASAKAN BETAPA BERARTINYA DIRIMU
KAU ADALAH KEHIDUPANKU
DETIK-DETIK TERUS BERLALU
KINI KAU JADI MILIKKU
NAMUN KENAPA SAAT KAU JADI MILIKKU
KAU BERUBAH MENJADI APA YANG TAK KUHARAPKAN
BETAPA SAKIT HATIKU MELIHAT KAU BERPALING
KUKIRA KAU TULUS MENYAYANGIKU
TERNYATA KAU HANYA MENJADIKANKU
SEBAGAI SESEORANG YANG MENGISI HARI-HARIMU
AKU TAK MENYANGKA KAU BEGITU SADIS
AKU PUN MENINGGALKANMU TUK SELAMANYA
TAPI KENAPA AKU SULIT MELUPAKANMU
JUJUR AKU MASIH MENGHARAPKANMU
TAPI SAAT AKU MENEMUKAN PENGGANTIMU
KENAPA KAU MALAH MENGEJARKU
SAAT KAU MENGATAKAN INGIN KEMBALI
AKU TAK INGIN KEMBALI
BIARLAH MASA LALU PERGI
KINI AKU MEMPUNYAI ORANG YANG KUCINTA
PENGGANTI YANG MENCINTAIKU APA ADANYA
LUPAKAN AKU UNTUK SELAMANYA
JANGAN KAU KEJAR CINTA YANG TELAH HILANG DARIMU
KARENA CINTA YANG KAU SAKITI ITU TELAH PERGI
PERGI MENINGGALKAN CINTA YANG LAMA
MEMBANGUN KEHIDUPANNYA SENDIRI
Cinta Yang Hilang
Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu
Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku
Oh rembulan
Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang
Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah pergi
Ku hanya ingin bertatap
Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu
Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku
Oh rembulan
Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang
Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah pergi
Ku hanya ingin bertatap
Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari
Aku Dan Cinta ku
Dia dan cintanya….
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku
Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???
Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..
Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku
Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???
Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..
Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…
Friend & Money
mereka mengatakanku memebeli sahabat ku dengan uang
mendapati sebuah persahabatan dari seuah materi
seberapa rendah harga seorang manusia
hingga aku sanggup membeli dengan uangku?
tak bernilaikah harga sebuah persahabatan
hingga hanya bisa kudapatan dengan materiku
kini aku mengerti mereka bukan teman teman ku
mereka tidak perrnah menjad sahabat ku
karana mereka terbeli dengan uang ku
mendapati sebuah persahabatan dari seuah materi
seberapa rendah harga seorang manusia
hingga aku sanggup membeli dengan uangku?
tak bernilaikah harga sebuah persahabatan
hingga hanya bisa kudapatan dengan materiku
kini aku mengerti mereka bukan teman teman ku
mereka tidak perrnah menjad sahabat ku
karana mereka terbeli dengan uang ku
Arti sahabat
saat ku mulai mengerti tenteng hidup
aku butuh tumpuhan rasa
yang sudi menerima ku apa ada nya
saat mata memandang
hingga lelah dan terpejam
segalanya terasa indah
dengan kehadiran seorang sahabat
saat bahagia aku kan tertawa bersama nya
menjalani hari penuh senyum bersamanya
namun saat gelapa aku kan berlari dalam luka
karna aku malu membagi nya
dan tak igin membagi nya
meski rapuh ku tak ingin hancur
aku harus hidup demi semua impiku
aku butuh tumpuhan rasa
yang sudi menerima ku apa ada nya
saat mata memandang
hingga lelah dan terpejam
segalanya terasa indah
dengan kehadiran seorang sahabat
saat bahagia aku kan tertawa bersama nya
menjalani hari penuh senyum bersamanya
namun saat gelapa aku kan berlari dalam luka
karna aku malu membagi nya
dan tak igin membagi nya
meski rapuh ku tak ingin hancur
aku harus hidup demi semua impiku
Minggu, 13 Maret 2011
doa cinta
ya tuhan kami
jika cinta kami cinta sejati
cinta yang takkan pernah mati
maka satukan kami dalam satu ikatan cinta
sebagai ibadah sunah rasulmu
berkatilah keturunan kami
agar hidup lebih baik dari pada kami
ya tuhan kami
berikanlah kami kekuatan
dalam menjaga ikrar
sehidup semati
agar kami senantiasa dapat hidup bersama
dalam suka dan cita
jika cinta kami cinta sejati
cinta yang takkan pernah mati
maka satukan kami dalam satu ikatan cinta
sebagai ibadah sunah rasulmu
berkatilah keturunan kami
agar hidup lebih baik dari pada kami
ya tuhan kami
berikanlah kami kekuatan
dalam menjaga ikrar
sehidup semati
agar kami senantiasa dapat hidup bersama
dalam suka dan cita
Sabtu, 12 Maret 2011
rintihan ku
malam ini aku menangis dibawah rembulan
merintih menangis bersedih
karna kesalahan kau
yang terus menyalahkan ku
kau yang tak perna pahami ku
ku tahu maksud mu baik
membuat ku menjadi yang lebih baik
tapi cacra mu salah
kau hanya lontarkann cacian
hanya bisa membetak
hingga akhir nya ku menangis merintih
dan tak lagi percaya pada mu
merintih menangis bersedih
karna kesalahan kau
yang terus menyalahkan ku
kau yang tak perna pahami ku
ku tahu maksud mu baik
membuat ku menjadi yang lebih baik
tapi cacra mu salah
kau hanya lontarkann cacian
hanya bisa membetak
hingga akhir nya ku menangis merintih
dan tak lagi percaya pada mu
Kamis, 10 Maret 2011
GURU
guru adalah pahlawan sejati
pengabdi tak pernah henti
nasihatnya menentramkan hati
karana itukah ia sangat di hormati
senyum yang selalu terbuka
benar benar lahirkan pesona
sorot matanya tajam
namun tak kesankan kejam
uncapan nya tegas
namun tak terasa keras
dan disiplin yang diterapakan
ketat namun mengasyikan
karana itu semua murid mencintainya
tak juga ia berkata kasar
teriak atau pun cacian
tutur kata nya lembut dan menyenangkan
tegurana nya sopan tak berlebihan
namun tegas dalam memutusakan
semua murid dipelaukan sama
walau dengan cara yang berbeda
ia bisa bicara tanpa berkata
berterika tanpa bersuara
karana diri nya sungguh kaya
dengan kasih dan penuh cinta
murid merasa aman dengan nnya
seperti seorang ayah layak nya
menjadi akrab dengan siapa saja
tahukah kau?
di negri mana guru itu berada
ingin sekali ku temui
akan ku ajak dia kesini
agar bersedia mengajari
semua guru hingga bisa memberi
dengan setulus tulus hati
agar guru bisa berkerja
dengan modal kekayaan jiwa
dan pemerrintah mau peduli
dengan anak negri
yang hidupdalam jiwa yang mati
agar merubah negri ini
menjadi kampung besar
yang peduduk nya suka belajar
agar negri ini tidak berubah
menjadi padang kuburan
pengabdi tak pernah henti
nasihatnya menentramkan hati
karana itukah ia sangat di hormati
senyum yang selalu terbuka
benar benar lahirkan pesona
sorot matanya tajam
namun tak kesankan kejam
uncapan nya tegas
namun tak terasa keras
dan disiplin yang diterapakan
ketat namun mengasyikan
karana itu semua murid mencintainya
tak juga ia berkata kasar
teriak atau pun cacian
tutur kata nya lembut dan menyenangkan
tegurana nya sopan tak berlebihan
namun tegas dalam memutusakan
semua murid dipelaukan sama
walau dengan cara yang berbeda
ia bisa bicara tanpa berkata
berterika tanpa bersuara
karana diri nya sungguh kaya
dengan kasih dan penuh cinta
murid merasa aman dengan nnya
seperti seorang ayah layak nya
menjadi akrab dengan siapa saja
tahukah kau?
di negri mana guru itu berada
ingin sekali ku temui
akan ku ajak dia kesini
agar bersedia mengajari
semua guru hingga bisa memberi
dengan setulus tulus hati
agar guru bisa berkerja
dengan modal kekayaan jiwa
dan pemerrintah mau peduli
dengan anak negri
yang hidupdalam jiwa yang mati
agar merubah negri ini
menjadi kampung besar
yang peduduk nya suka belajar
agar negri ini tidak berubah
menjadi padang kuburan
kepergian mu ayah
aku tak mampu mengatar kepergianmu
langit mendung turut berduka
orang orang riuh rendah bercerita
tentang segala amal kebaikanmu
aku datang kepada mu ayah
semilir dibawah kamboja dan nisanmu ayah
aku menangis dan berdoa
mengenang segala salah dan dosaku pada mu
kepergianmu seketika setelah mendewasakan ku
menggajarkan ku betapa penting nya arti hidup
untuk menjadi berguna bagi sesama
kepergianmu mengajarkan ku
bagaimana harus menyangi dan mengasihi
bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
bagaimana harus berjuang demi anak anak nya
hingga saat terakhir hayatmu
engaku terrus berdoa demi kebahagian anak anak mu
hari ini aku menemui mu ayah
lewat sebai puisi unutuk mengenang mu
bila datang saat nya nanti
kan kuceritakan segala kebesaranmu dan keagunganmu
bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
semoga engkau mendapat sisi terbaik dari nya
ayah
aku merindukanmu
langit mendung turut berduka
orang orang riuh rendah bercerita
tentang segala amal kebaikanmu
aku datang kepada mu ayah
semilir dibawah kamboja dan nisanmu ayah
aku menangis dan berdoa
mengenang segala salah dan dosaku pada mu
kepergianmu seketika setelah mendewasakan ku
menggajarkan ku betapa penting nya arti hidup
untuk menjadi berguna bagi sesama
kepergianmu mengajarkan ku
bagaimana harus menyangi dan mengasihi
bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
bagaimana harus berjuang demi anak anak nya
hingga saat terakhir hayatmu
engaku terrus berdoa demi kebahagian anak anak mu
hari ini aku menemui mu ayah
lewat sebai puisi unutuk mengenang mu
bila datang saat nya nanti
kan kuceritakan segala kebesaranmu dan keagunganmu
bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
semoga engkau mendapat sisi terbaik dari nya
ayah
aku merindukanmu
Sabtu, 05 Maret 2011
puisi untuk sahabat
sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam
sahabat
Apa lantas hendak kau salahkan gelombang,
Jika dermaga yang kau tuju
Tak ingin kau singgahi..
Jika dermaga yang kau tuju
Tak ingin kau singgahi..
Apa hendak kau maki rasa hati,
Yang berharap mawar
Tapi duri yang kau dapati..
Yang berharap mawar
Tapi duri yang kau dapati..
Tak usah juga kau tangisi
Setiap masa manis berhujan puisi
Tapi kemudian bermandi caci
Setiap masa manis berhujan puisi
Tapi kemudian bermandi caci
Cinta bukanlah pesta kembang api
Warna-warni indah membuncah langit
Memecah sunyi
Tapi hanya hitungan detik
Lalu sepi kembali temani
Warna-warni indah membuncah langit
Memecah sunyi
Tapi hanya hitungan detik
Lalu sepi kembali temani
Percayalah..
Cinta kan selalu senantiasa hadir
Untuk yang mau mengerti
Cinta kan selalu senantiasa hadir
Untuk yang mau mengerti
aku tak pernah berlari untuk meninggalkan mu
melangkah menjauhimu pun tak pernah terlintas
aku masih disini ... aku masih ada ...
namun sebaitpun kini tak sempt lagi ku buat
setiap hari ku hanya bisa berkata pada hati
besok mungkin dapat kuluangkan waktu
tuk menulis kata hati
dalam bentuk sebuah puisi
nyata nya aku tak
melangkah menjauhimu pun tak pernah terlintas
aku masih disini ... aku masih ada ...
namun sebaitpun kini tak sempt lagi ku buat
setiap hari ku hanya bisa berkata pada hati
besok mungkin dapat kuluangkan waktu
tuk menulis kata hati
dalam bentuk sebuah puisi
nyata nya aku tak
dari hati
aku yang terdiam bersandar di diding kamar,,,
menatap luas nya langit milik sang pencipta,,,
mencoba bertanya pada sang pencipta,,,
adakah mahluk Mu yang paling sempurna???
ataukah hanya ada mahluk Mu yang berhati mulia,,,
karena dalam kehidupan ku,
aku menyebut seseorang paling sempurna di dunia ku,kehidupan ku,,,
menganggap nya paling sempurna dalam hati dan kehidupan ku,,,
dia yang membuat apa yang tidak mungkin bagi ku menjadi mungkin,
meskipun tak semudah membalik kan telapak tangan ku,,,
dia yang menjadikan semua nya menjadi nyata,
menjadikan semua nya lebih berisi,
menelaah diri nya bagaikan menyebut sesuatu yang tiada tara nya,,,
dapat membuat nya tersenyum dan bahagia adalah kesempurnaan,
membuat nya jadi yang terakhir dalm hati dan hidup ku,
sampai saat nya Engkau mulai membatasi mata indra ku,
sentuhan ku, ucapan ku, kecupan ku,
tapi di saat itu semua terjadi hanya satu yang tidak pernah terbatas untuk nya,
yaitu cinta dan kasih sayang ku pada nya,
kan hidup selama nya walau nanti nya raga ini akan mati,,,
tapi rasa ini akan hidup selama nya dalam kehidupan mana pun.
menatap luas nya langit milik sang pencipta,,,
mencoba bertanya pada sang pencipta,,,
adakah mahluk Mu yang paling sempurna???
ataukah hanya ada mahluk Mu yang berhati mulia,,,
karena dalam kehidupan ku,
aku menyebut seseorang paling sempurna di dunia ku,kehidupan ku,,,
menganggap nya paling sempurna dalam hati dan kehidupan ku,,,
dia yang membuat apa yang tidak mungkin bagi ku menjadi mungkin,
meskipun tak semudah membalik kan telapak tangan ku,,,
dia yang menjadikan semua nya menjadi nyata,
menjadikan semua nya lebih berisi,
menelaah diri nya bagaikan menyebut sesuatu yang tiada tara nya,,,
dapat membuat nya tersenyum dan bahagia adalah kesempurnaan,
membuat nya jadi yang terakhir dalm hati dan hidup ku,
sampai saat nya Engkau mulai membatasi mata indra ku,
sentuhan ku, ucapan ku, kecupan ku,
tapi di saat itu semua terjadi hanya satu yang tidak pernah terbatas untuk nya,
yaitu cinta dan kasih sayang ku pada nya,
kan hidup selama nya walau nanti nya raga ini akan mati,,,
tapi rasa ini akan hidup selama nya dalam kehidupan mana pun.
Dimana harus ku cari ?
Kuhembuskan nafasku dalam hidup
Indah kesunyian dalam mimpi
Diam ku seribu bahasa
Diam menyimpan dalam perih
Sesumbar ku katakan aku bisa hidup sendiri
Tanpamu kawanku.....
Namun dalam hati aku teriakIndah kesunyian dalam mimpi
Diam ku seribu bahasa
Diam menyimpan dalam perih
Sesumbar ku katakan aku bisa hidup sendiri
Tanpamu kawanku.....
Teriak tiada henti
Menangis dalam kepedihan
Kesuyian yang selalu menemani
Dan selalu menghampiri
Selalu dan selalu.....
Hingga aku merasa lelah
Untuk melepaskannya dan meninggalkannya
Kapan kesunyian dan kehampaan ini pergi
Ku lepas dan ku tinggalkan
Kapan.....
Adakah secercah harapan
Menyelimuti diri dan merasuk ke hati
Adakah....
Dimana harus ku mencari?
Kawan pengganti seperti engkau.?.........
Kamis, 03 Maret 2011
kasih tak sampai
kita telah terbuah dalam indahnya syair cinta
merindu mengelus hati melagukan kasih sayang terindah
setiap yang kita lakukan selalu menciptakan 1001 rasa salng
keindahan rasa cinta tidak lagi tabu tdak lagi ragu tak lagi membebani hati
semua indah seolah telah terwujud hubungan cinta kasih sayang abadi
seandai nya kesempatan itu benar benar terjadi dalam satu iktan cinta & kasih sayang
ternyata tak semuda kata kata tak seindah puisi tak segampang angan angan harapan itu sirna layak nya
kertas kering yang terbakar
menyatukan dalam satu iktan cinta abadi cinta mati
Biarlah angan ini terpancar dalam lubuk hati, bersinar menerangi jiwa, jiwa yang sepi,
Biarlah kasih dan sayang ini, bernyanyi – menyanyikan lagu rindu, rindu – haru,
Biarlah setiap bintang, menyinari bintang yang lain, memberikan sinar, berbagi cinta, memaknai masing-masing sinarnya,
Biarlah setiap hujan memberikan kehidupan, setiap nyawa yang dihinggapi simpati,
Biarlah matahari selalu menyinari, memberikan kehidupan, memberikan cintanya sampai cinta kita tak terbagi, abadi, semoga,
Aku hanya bisa berharap, dirimu dan diriku menyimpan rasa itu, rasa saling memiliki, meski tak lagi ada ikatan cinta, meski tak terlihat lagi berkas sinar kasih-sayang yang selalu menyinari,
Kita berharap ini tidak berakhir, namun hanya angan-angan semata – melumpuhkan semua,
Mungkin inilah jalan terbaik, ikhlaskan semua, semua telah berakhir, kenyataan ini pahit, kenyataan ini menyayat – melukai, mencerca setiap sisi hati,
Semua sudah terlambat, aku hanya bisa berharap, selalu mencintaimu, hingga akhir hayat…
Maafkan aku telah lancang menyayangimu, telah menjatuhkan dirimu dalam palung rinduku, menenggelamkan dirimu dalam cinta dan sayangku. Maafkan aku, Terima kasih cinta….
merindu mengelus hati melagukan kasih sayang terindah
setiap yang kita lakukan selalu menciptakan 1001 rasa salng
keindahan rasa cinta tidak lagi tabu tdak lagi ragu tak lagi membebani hati
semua indah seolah telah terwujud hubungan cinta kasih sayang abadi
seandai nya kesempatan itu benar benar terjadi dalam satu iktan cinta & kasih sayang
ternyata tak semuda kata kata tak seindah puisi tak segampang angan angan harapan itu sirna layak nya
kertas kering yang terbakar
menyatukan dalam satu iktan cinta abadi cinta mati
Biarlah angan ini terpancar dalam lubuk hati, bersinar menerangi jiwa, jiwa yang sepi,
Biarlah kasih dan sayang ini, bernyanyi – menyanyikan lagu rindu, rindu – haru,
Biarlah setiap bintang, menyinari bintang yang lain, memberikan sinar, berbagi cinta, memaknai masing-masing sinarnya,
Biarlah setiap hujan memberikan kehidupan, setiap nyawa yang dihinggapi simpati,
Biarlah matahari selalu menyinari, memberikan kehidupan, memberikan cintanya sampai cinta kita tak terbagi, abadi, semoga,
Aku hanya bisa berharap, dirimu dan diriku menyimpan rasa itu, rasa saling memiliki, meski tak lagi ada ikatan cinta, meski tak terlihat lagi berkas sinar kasih-sayang yang selalu menyinari,
Kita berharap ini tidak berakhir, namun hanya angan-angan semata – melumpuhkan semua,
Mungkin inilah jalan terbaik, ikhlaskan semua, semua telah berakhir, kenyataan ini pahit, kenyataan ini menyayat – melukai, mencerca setiap sisi hati,
Semua sudah terlambat, aku hanya bisa berharap, selalu mencintaimu, hingga akhir hayat…
Maafkan aku telah lancang menyayangimu, telah menjatuhkan dirimu dalam palung rinduku, menenggelamkan dirimu dalam cinta dan sayangku. Maafkan aku, Terima kasih cinta….
waktu
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu harus mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu harus mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
untuk dirinya
Malam itu,
Terbujur kaku pikirku pada sinar tembaga redup
Lepas segala sadar pada renungan tentang hidup
Dingin, dingin dan beku dadaku
Rasa rindu menyelinap jauh dan tajam
Sekerjap kulihat dia
Renung dan diam
Mataku tersengat
Kususul wajahnya, jauh di belakangku
Sesenggukan sepi menyergap hatiku
Ia telah datang, hadir di depan mataku
Dengan wajahnya yang teduh
Cantik laksana edelweis yang berembun saat pagi
Ia bagaikan setiap rintik juhan yang memberika kehidupan
Senyum, sunggingan sederhana bersinar
Menyimpan sejuta makna dan debar dalam diriku
Ia cantik, dan tak pernah secantik itu
Ia anggun, saat suaranya melemahkan nadiku
Ia memanggilku, kakak, sama seperti saat dulu
Dapatkah ia merasakan?
Senyum getirku,
Menunggu akan kehadirannya,
Saat rasa rindu mendesak mimpiku tuk terbangun
Saat September memanggilku untuk bercanda denganmu
Saat malam menjadi penghubung kita
Tahukah dia, bahwa aku merindukan tatap teduhnya?
Bahwa aku rindu untuk mengolok hidung kecilnya?
Sebuah topeng utnuk mengucapkan
Betapa sempurnanya dia bagiku??
Terbujur kaku pikirku pada sinar tembaga redup
Lepas segala sadar pada renungan tentang hidup
Dingin, dingin dan beku dadaku
Rasa rindu menyelinap jauh dan tajam
Sekerjap kulihat dia
Renung dan diam
Mataku tersengat
Kususul wajahnya, jauh di belakangku
Sesenggukan sepi menyergap hatiku
Ia telah datang, hadir di depan mataku
Dengan wajahnya yang teduh
Cantik laksana edelweis yang berembun saat pagi
Ia bagaikan setiap rintik juhan yang memberika kehidupan
Senyum, sunggingan sederhana bersinar
Menyimpan sejuta makna dan debar dalam diriku
Ia cantik, dan tak pernah secantik itu
Ia anggun, saat suaranya melemahkan nadiku
Ia memanggilku, kakak, sama seperti saat dulu
Dapatkah ia merasakan?
Senyum getirku,
Menunggu akan kehadirannya,
Saat rasa rindu mendesak mimpiku tuk terbangun
Saat September memanggilku untuk bercanda denganmu
Saat malam menjadi penghubung kita
Tahukah dia, bahwa aku merindukan tatap teduhnya?
Bahwa aku rindu untuk mengolok hidung kecilnya?
Sebuah topeng utnuk mengucapkan
Betapa sempurnanya dia bagiku??
selamat jalan teman
Tak ada lagi sahabat
Musibah itu telah menyabar
Segelintir petir bersambut kilat
Hangus sudah tubuhmu terbakar
Kesedihan berantai kata
Terucapkan rasa cinta
Pada gadis belia
Teman semasa muda
Sendiri menanti
Elok rupa bidadari
Jaman silih berganti
Kamu masih di hati
Sunyi senyap beratap
Dinding kamar ku pandang
Nampak kusam tak sedap
Ku tengok tanah lapang
Terbang burung alap-alap
Mencari makan dalam tenang
Puncak ranum telah hilang
Di keheningan alam
Dewi malam benderang
Damai nian terasa mendalam
Jam dinding terus berdentang
Gelap malam berganti petang
Berbenah diri tamu akan datang
Usai muncul si raja siang
Di tengah pematang
Tempat ku bergadang
Dengan kawan di seberang
Selamat jalan duhai teman
Tubuh ringan di pemakaman
Waktu singkat tubuhmu mangkat
Di bawah tanah tubuh tersekat
Sehabis aku shalat
Engkau ku doakan
Sampai nanti kita berdekatan
Liang kuburku di samping kawan
Musibah itu telah menyabar
Segelintir petir bersambut kilat
Hangus sudah tubuhmu terbakar
Kesedihan berantai kata
Terucapkan rasa cinta
Pada gadis belia
Teman semasa muda
Sendiri menanti
Elok rupa bidadari
Jaman silih berganti
Kamu masih di hati
Sunyi senyap beratap
Dinding kamar ku pandang
Nampak kusam tak sedap
Ku tengok tanah lapang
Terbang burung alap-alap
Mencari makan dalam tenang
Puncak ranum telah hilang
Di keheningan alam
Dewi malam benderang
Damai nian terasa mendalam
Jam dinding terus berdentang
Gelap malam berganti petang
Berbenah diri tamu akan datang
Usai muncul si raja siang
Di tengah pematang
Tempat ku bergadang
Dengan kawan di seberang
Selamat jalan duhai teman
Tubuh ringan di pemakaman
Waktu singkat tubuhmu mangkat
Di bawah tanah tubuh tersekat
Sehabis aku shalat
Engkau ku doakan
Sampai nanti kita berdekatan
Liang kuburku di samping kawan
bunda
Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat
Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia
Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa
Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda
Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya
Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam
Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat
Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia
Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa
Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda
Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya
Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam
Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam
SAHABAT
sahabat
telah kau daki gunung kemerdekaan
menuju sinar harapan
kehidupan masa depan
menuju kebahagian
sahabat relung waktu telah lalu
rindu hati ingin bertemu
walau surya telah berlalu
dirimu masih ku tunggu
dalam paruh waktu
sahabat
aku memuja seraya berdoa
kesehatan dan keberkahan
tetep menyertai mu
bersama kuasa nya
kaukan bahagia
sahabat
ketika hari ini bergeming
gema adzan berkumandang
dikaulah ang membimbing
ke surau kecil desa
bersujud pada nya
hingga raga ini tenang
sahabat
sukma melelah
jiwa berserah
tak tahu arah
terhentilah darah
Sahabat
Telah berujung riang
Gaung cinta persaudaraan
Telah kau tebarkan
Mengisi celah darah
Terpendam lubuk dalam
Sahabat
Lukisan kata tepat
Hembusan angin bertempat
Riasan duniawi bersifat
Dalam kota terpadat
Semoga masih sempat
Citra ini terdapat
telah kau daki gunung kemerdekaan
menuju sinar harapan
kehidupan masa depan
menuju kebahagian
sahabat relung waktu telah lalu
rindu hati ingin bertemu
walau surya telah berlalu
dirimu masih ku tunggu
dalam paruh waktu
sahabat
aku memuja seraya berdoa
kesehatan dan keberkahan
tetep menyertai mu
bersama kuasa nya
kaukan bahagia
sahabat
ketika hari ini bergeming
gema adzan berkumandang
dikaulah ang membimbing
ke surau kecil desa
bersujud pada nya
hingga raga ini tenang
sahabat
sukma melelah
jiwa berserah
tak tahu arah
terhentilah darah
Sahabat
Telah berujung riang
Gaung cinta persaudaraan
Telah kau tebarkan
Mengisi celah darah
Terpendam lubuk dalam
Sahabat
Lukisan kata tepat
Hembusan angin bertempat
Riasan duniawi bersifat
Dalam kota terpadat
Semoga masih sempat
Citra ini terdapat
Selasa, 01 Maret 2011
senantiasa
senantiasa
kumencoba tuk slalu ada
saat kau menangisi dunia
atau berbagi tawa
senantiasa
tak pernah cukup mudah
namun hasrat memebuat ku bisa
tentang mu adalah asa
senantiasa
kuhindari menoreh luka
membuat mu slalu bahagia
kemarin,kini,dansepanjang masa
kumencoba tuk slalu ada
saat kau menangisi dunia
atau berbagi tawa
senantiasa
tak pernah cukup mudah
namun hasrat memebuat ku bisa
tentang mu adalah asa
senantiasa
kuhindari menoreh luka
membuat mu slalu bahagia
kemarin,kini,dansepanjang masa
Puisi cinta
meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihat mu
di batas-batas kerinduan dan kehampaan takterasa air mata menetes di pipiku
hati yang mati suri tiba tiba terjaga danberkata sesungguh nya rasa masih ada
baru ku mengerti rasa takkan pernah pergi dan seperti nya takkan terganti
sekeras apapun kumencoba
selemah apapun daya tuk mengingatnya
hati memiliki pilihan nya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
ku kira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
ku kira ku tak lagi punya hasrat tuk bertemu
kukira ku takkan lagi melihat mu seindah seperti dulu
hingga kemarin aku tau bahwa segala nya tak ada yang berubah
hanya setepuk perkiraan ku yang salah
di batas-batas kerinduan dan kehampaan takterasa air mata menetes di pipiku
hati yang mati suri tiba tiba terjaga danberkata sesungguh nya rasa masih ada
baru ku mengerti rasa takkan pernah pergi dan seperti nya takkan terganti
sekeras apapun kumencoba
selemah apapun daya tuk mengingatnya
hati memiliki pilihan nya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
ku kira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
ku kira ku tak lagi punya hasrat tuk bertemu
kukira ku takkan lagi melihat mu seindah seperti dulu
hingga kemarin aku tau bahwa segala nya tak ada yang berubah
hanya setepuk perkiraan ku yang salah
Puisi penantian
manusia tempat nya salah
tapi haruskah aku menyalahkan mu
atau menyalahkan hatiku sendiri
yang tetap bertahan meski engkau pergi
disini sepi ..
tapi ku menangisi kepergian mu
hatiku sunyi sungguh sunyi
tanpa manis kata manjamu
aku takkan menyalahkan siapa-siapa
menunggumu ku takkan merasakan sia sia
jika perpisahan itu adalah kejujuran hatimu
biarkan puisi ini menjadi puisi penantianku
tapi haruskah aku menyalahkan mu
atau menyalahkan hatiku sendiri
yang tetap bertahan meski engkau pergi
disini sepi ..
tapi ku menangisi kepergian mu
hatiku sunyi sungguh sunyi
tanpa manis kata manjamu
aku takkan menyalahkan siapa-siapa
menunggumu ku takkan merasakan sia sia
jika perpisahan itu adalah kejujuran hatimu
biarkan puisi ini menjadi puisi penantianku
Selasa, 22 Februari 2011
Semua Akan Indah Pada Saat nya
Semua akan indah pada waktunya
Ketika kuncupmu mekar
Menjadi bunga bermahkota
Yang harum semerbak
Seperti bunga kasturi
Di permadani surga
Semua akan indah pada waktunya
Ketika tunas hijaumu menua
Tegak berdiri
Seperti pohon cemara
Yang memberikan keteduhan
Bagi malaikat bersayap cinta
Dan semua akan indah pada waktunya
Ketika dirimu kini beranjak dewasa
Bertambah satu tahun usia
Merekah mewarna indahmu pada semesta
Yang terbalut ayat-ayat cinta
Dalam dimensi doa
Hingga engkau menjadi bidadari bersayap surga
Selamat Tinggal
jemari ini begitu rapuh keita harus menggoreskan kata kata
yg mgkn trbaik bagi kita
bagi kmu dan juga bagiku
ditengah malam tk brbintang dan itu mnyinari dg sinarnya yg redup
dan akhirnya padam
hilng ditelan duka keterbuangan
hati ini pun tk lgi mnjadi milikmu
tk nyata dg segurat dukia lara
selamat tinggal kasih tk brkesudahan
q akn tetap mncintaimu dg cra ku sndri
yg mgkn trbaik bagi kita
bagi kmu dan juga bagiku
ditengah malam tk brbintang dan itu mnyinari dg sinarnya yg redup
dan akhirnya padam
hilng ditelan duka keterbuangan
hati ini pun tk lgi mnjadi milikmu
tk nyata dg segurat dukia lara
selamat tinggal kasih tk brkesudahan
q akn tetap mncintaimu dg cra ku sndri
Cinta Bersemi
Aq mencintaimu seiring nafas qu .
Berharap dapat menyayangimu sampai akhir hidup qu .
Aq pun mengharap hal yg sama darimu .
Berharap smua ini takan pernah berakhir .
Berharap kau slalu ada dalam stiap langkah qu .
Berharap dapat menyayangimu sampai akhir hidup qu .
Aq pun mengharap hal yg sama darimu .
Berharap smua ini takan pernah berakhir .
Berharap kau slalu ada dalam stiap langkah qu .
Maaf jika slama ini aq tak slalu mengerti dirimu .
Aq hanya takut kau pergi .
Takut kau hilang dari hidup qu .
Karna aq ingin kau jd yg terakhir di hidup qu .
Karna aq membutuhkanmu, kasih sayangmu, perhatianmu, belaian-belaian lembutmu yg mampu tenangkan hati qu .
Aq ingin qt slalu bersama skarang, esok dan slamanya .
Aq hanya takut kau pergi .
Takut kau hilang dari hidup qu .
Karna aq ingin kau jd yg terakhir di hidup qu .
Karna aq membutuhkanmu, kasih sayangmu, perhatianmu, belaian-belaian lembutmu yg mampu tenangkan hati qu .
Aq ingin qt slalu bersama skarang, esok dan slamanya .
Gundah
asa gundah melanda jiwa tak jua sirna..
Sekian lama kita pisah tiada sepatah kata..
Canda tawa yang mengisi hari kini telah sirna…
Ingin ku melupakanmu namun semakin ku coba semakin tak kuasa…
Karna aku rindu akan kasih sayangmu.
Karna kelembutanmu
Dan wajahmu…
Karna kelembutanmu
Dan wajahmu…
Langganan:
Postingan (Atom)